METROPAGI.ID, PASURUAN – Aksi empat orang tidak dikenal ini tergolong nekat, bagaimana tidak keempat orang tersebut menakut-nakuti korbannya akan memasukan ke jeruji penjara, jika tidak memberikan uang yang mereka pinta sebesar 100.000.000, dalam aksinya empat kawanan tersebut mereka berhasil memeras uang korbannya senilai 47.500.000, alasan untuk penghapusan Vidio, mirisnya kejadian tersebut terjadi di halaman depan Mapolsek Bangil. Pada Senin (14/10/2024)
Adapun ciri-ciri yang diutarakan korban ke awak media diantaranya, dua orang yang mengaku sebagai anggota Buser mereka berambut panjang sambil membawa borgol dan dua orang lainya mengaku sebagai wartawan dimana satu berperawakan agak pendek kulit putih sementara yang satunya berperawakan tinggi agak gemuk.
Awal mula kejadian, pada saat itu korban FDH inisial yang tercatat sebagai warga Pesanggrahan, Kelurahan Gempeng, Kecamatan Bangil dimintai tolong seseorang wanita yang bernama Bawon untuk menginvus dan menyuntikan Kolagen, Vitamin C dosis tinggi atau biasa dikenal invus pemutih di sebuah rumah yang sudah disepakati di Dusun Kalikunting, Desa Tambaan, Kecamatan Bangil, korban datang sekitar pukul 10.00 dengan mengendarai sepeda motor bersama keponakanya yang juga seorang wanita.
“Saya berangkat bersama keponakan naik sepeda motor ke rumah Bu Bawon, karena sebelumya kami sudah ada janji untuk menyuntikan invus pemutih ke seseorang wanita, dan sesampainya di rumah Bu Bawon alat-alat untuk menyuntik invus pemutih sudah ada atau sudah dipersiapkan, namun sebelum saya melakukan penyuntikan, ada seseorang yang mem vidiokan gerak gerik saya, dari situlah saya mulai curiga dan benar saja setelah itu tiba-tiba ada dua orang laki-laki berambut agak panjang masuk rumah dan menghampiri saya, mereka mengaku anggota Buser dan mereka katakan apa yang saya lakukan melanggar hukum tentang kesehatan,”terang korban (FDH) ke awak media. Rabu (21/11/2024)
Lebih lanjut Korban mengungkapkan, setelah itu kedua orang yang mengaku anggota Buser tersebut mengeluarkan borgol, serta menyita HP saya, Hp keponakan saya dan uang di dompet senilai 750.000, 00 mereka beralasan untuk barang bukti, namun tidak lama kemudian datang seseorang yang mengaku sebagai wartawan, orangnya berkulit putih agak pendek ia menawarkan diri jika saya tidak ingin di proses hukum atau dipenjara, saya disuruh bayar uang senilai 100.000.000, pada saat itu juga saya shock dan takut, saya berfikir dapat dari mana uang segitu banyaknya dan akhirnya saya tawar kalau 45.000.000 akan saya usahakan pinjem ke saudara.
“Setelah saya tawarkan uang 45.000.000 dari yang mereka minta sebesar 100.000.000 mereka mau dan pada saat itu juga saya meminjam HP saya yang mereka rampas untuk keperluan menghubungi saudara untuk pinjam uang, saya bilang ke saudara saya, agar mencarikan uang sebesar 45.000.000 karena saat ini saya di tangkap Polisi dan uang tersebut saya bilang untuk syarat pembebasan,”tambahnya.
Masih kata FDH, dari hasil percakapan, saudara saya berjanji akan mencarikan uang tersebut dan saya disuruh menunggu, sambil menunggu uang dari saudara saya, keempat orang tersebut kemudian memasukan saya ke sebuah mobil Avanza, saya dibawa putar-putar ke sekitar Bangil bersama dua orang, dan dua orang lainya yang mengaku sebagai anggota Buser naik sepeda motor.
“Setelah saya dibawa mutar-mutar sekitar Bangil, saat menjelang sore saya di bawa ke halaman Polsek Bangil, namun tidak berselang lama sekitar pukul 16.00 saudara saya telpon ia mengabari kalau uangnya sudah di transfer ke nomere rexening saya, setelah itu saya diantar salah satu dari mereka naik sepeda motor untuk mengambil uang di ATM sekitaran Bangil dan uang senilai 45.000.000 tersebut saya serahkan semuanya ke mereka di dalam mobil Avanza di halaman Polsek Bangil, kemudian saya dilepas dan perbolehkan pulang, kedua handphone beserta dompet saya diserahkan, namun uang yang 750.00 tidak dikembalikan, saya yakin disini saya dijebak oleh seseorang,”tukasnya.
Atas kejadian tersebut Kapolsek Bangil Kompol Sukiyanto saat dimintai keterangan awak media beliaunya mengatakan, dirinya sudah mengetahui hal tersebut, namun setelah di cek tidak ada laporan korban yang masuk ke Polsek Bangil, sehingga beliaunya tidak bisa bergerak atau menindaklanjutinya.
“Kami sudah dengar kabar tersebut se bulan yang lalu, namun korban tidak melaporkan kejadian ini ke kami dan terkait ada dua orang yang mengaku sebagai anggota Buser, saya pastikan anggota saya tidak ada yang terlibat, karena semua anggota di Polsek Bangil sudah saya mintai keterangan, untuk bukti CCTV di halaman Polsek Bangil akan saya tanyakan ke ahli IT kami, namun sepengetahuan saya CCTV yang terekam durasinya hanya sebulan kalau lebih akan saya tanyakan lagi ke ahli IT,”pungkas Kompol Sukiyanto. (Red)