METROPAGI.ID, PASURUAN- Desa Kedungboto yang masuk dalam wilayah Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, di kenal dengan penghasil ikan asapan, bahkan tidak sedikit orang yang datang dari berbagai daerah untuk membeli ikan asapan tersebut.
Namun di balik itu semua ada derita pencari ikan atau nelayan lokal karena aliran sungai dipenuhi tumbuhan enceng gondok, dimana diketahui sungai tersebut setiap hari mereka lalui hilir mudik untuk mencari ikan dan kini para nelayan lokal terpaksa menyandarkan perahu-perahunya di daerah Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan di mana jarak antara Desa Kedungbota dan Kelurahan Kalianyar kurang lebih ada 4 Km.
Hal ini di ungkapkan beberapa nelayan saat ditemui awak media, mereka menyayangkan tidak adanya perhatian khusus dan solusi baik dari Pemdes, Pemda Pasuruan, maupun Pemrov Jatim untuk mengatasi tumbuhan enceng gondok yang menutupi anak sungai Wrati yang berada di Desa kami.
“Banyaknya tumbuhan enceng gondong yang menutupi aliran sungai, kami sebagai nelayan butuh peran Pemdes, Pemda maupun Pemrov untuk menanggulanginya, karena pencaharian kami sebagai nelayan setiap hari melawati sungai ini,”keluh para nelayan. Sabtu ( 16/12/2023)
Sementara itu salah satu aktifis di Kabupaten Pasuruan Wahyu Nugroho mengatakan, selama ini belum ada tindakan yang signifikan baik dari Pemdes Kedungboto, Pemda, maupun Pemrov untuk mengatasi tumbuhan enceng gondok yang memenuhi sungai, hingga aliran air di sungai tidak bisa berjalan dan hal ini menimbulkan bau busuk.
“Mungkin masyarakat atau nelayan banyak yang tidak tahu, terkait kewenangan siapa dan dari Dinas mana untuk mengatasi persoalan ini, yang mereka tahu dan yang mereka butuhkan saat ini kehadiran Pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini, harapan kami baik Pemdes, Pemkab, Pemrov tidak saling lempar akan kewenangan siapa, masyarakat atau nelayan lokal membutuh semua pihak untuk bersinergi mengatasi permasalahan ini,”harapnya. (Red)