METROPAGI.ID, PASURUAN- Bantaran sungai di sepanjang jalan Desa Tanjungarum, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, banyak berdiri bangunan, baik permanen maupun semi permanen, ada yang dijadikan tempat usaha maupun rumah huni, padahal dalam aturannya Pemerintah tidak diperbolehkan atau dilarang, selain bisa menghambat aliran sungai, menyempitnya saluran sungai bahkan sangat membahayakan nyawa bila terjadinya longsor atau abrasi pada bibir sungai.
Salah satu pemilik tempat usaha di bantaran sungai yang enggan disebut namanya, saat di mintai keterangan awak media ia mengatakan, jika dirinya menempati bantaran sungai untuk tempat usahanya ini tidaklah gratis, tetapi menyewa pertahunnya 5.000.000 kepada seseorang yang bernama inisial (SPR).
” Saya menempat di sini tidak gratis, saya sewa kepada seseorang yang bernama inisial (SPR) pertahunya 5.000.000 pertahun dan saya sewa dua tahun jadi total 10.000.000,”ungkapnya ke pada awak media.
Akan adanya hal ini Kepala Desa Tanjungarum Abdul Karim saat awak media mewancarainya melalui pesan singakat WhatsApp, beliaunya mengatakan tidak tahu menahu masalah uang sewa 5.000.000 pertahunya dan ada beberapa warung kopi yang akhir-akhir ini terjadi sewa menyewa, transaksinya tidak jelas ke kantor Desa, karena waktu transaksi tidak melibatkan Desa.
“Soal sewa menyewa kami tidak tahu menahu, akhir-akhir ini ada transaksi sewa menyewa warung kopi karena waktu transaksi tidak melibatkan Desa akhirnya tidak saya perbolehkan untuk menempati dan Desa sama sekali tidak pernah menerima uang sepersenpun, bahkan warga RT.006 Dusun Ngemplak juga melarang lahan tersebut ditempati oleh siapapun,”ujar Kades dalam pesan singakat. Senin (19/12/2023)
Diketahui penggunaan daerah bantaran sungai diatur dalam Peraturan Menteri PU yang melarang pendirian bangunan untuk hunian dan tempat usaha. Permen PU No.63/1993 untuk sungai bertanggul yakni 3 meter untuk kawasan perkotaan dan 5 meter untuk daerah di luar perkotaan yang diukur dari kaki tanggul sebelah luar sepanjang kaki tanggul.
Sementara itu SPR saat di konfirmasi awak media melalui pesan singkat Whatshapp, sayang No handphone nya tidak aktif, hingga berita ini ditayangkan.(Red)