METROPAGI.ID, PASURUAN – Peringatan hari jadi HUT Kabupaten Pasuruan ke-1096 atau pelaksanaan Bangil Carnival 2025 dikecam Bupati LIRA bahkan anggota dewan perwakilan rakyat dari fraksi PKB, mereka menilai dalam menentukan rute dengan menutup jalan nasional jelas sangat merugikan para pengguna jalan, selain itu rute yang dilewati melalui Rumah Sakit Masyitoh Bangil.
Menutup total jalan Nasional Surabaya – Banyuwangi dengan melawati rumah sakit Masyitoh Bangil jelas panitia penyelenggara (Pemkab Pasuruan) tidak memikirkan dampak yang sangat negatif, selain merugikan para pengguna jalan, mereka tidak memikirkan para pasien rumah sakit dengan dentuman keras suara sound horex.
”Seharusnya Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan memperhatikan, memperhitungkan dan mempertimbangkan keputusan pelaksanaan giat ini dengan akal sehat, bukan karena ego untuk sebuah pencitraan, jelas ini ngawur,” ujar Muslimin Bupati LIRA Pasuruan. Minggu (21/09/2025).
Begitu juga kritikan datang dari mantan ketua DPRD Kabupaten Pasuruan yang saat ini menjadi anggota DPRD dari Fraksi PKB Sudiono Fauzan, menyayangkan hal tersebut, Ini problem,, dari dulu kala setiap event selalu menghindari menutup/menganggu jalur RS Masyitoh, agar hak-hak publik, masyarakat yang sakit.
“lalu lintas ambulan, lalu lalang keluarga pasien tidak terganggu. Baik dari suara menggelengar sound system peserta karnaval, maupun kalancaran lalu lintas dari dan ke RS tersebut, saya menilai panitia/EO kurang peka dan nirempati, mestinya rute karnaval bisa dikondisikan, Pegadaian belok ke Utara lanjut ke Kauman, finish Alun-alun atau di Pendopo dan depan Kantor Pos,”ucapnya dalam grup whatspp.