METROPAGI.ID, PASURUAN – Rutan Kelas IIB Bangil kembali menunjukkan komitmennya dalam membina warga binaan melalui kegiatan pelatihan menjahit yang digelar di Aula Utama Rutan Bangil pada Rabu (08/10). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang bertujuan memberikan bekal keterampilan produktif bagi warga binaan menjelang masa bebas mereka. Sebanyak 25 warga binaan antusias mengikuti pelatihan ini yang dipandu langsung oleh pihak Pelindo Regional 3, dengan menghadirkan Ibu Musyarofah sebagai mentor utama.
Pelatihan menjahit ini difokuskan pada teknik dasar menjahit, seperti pengenalan alat, pola dasar pakaian, dan praktik menjahit sederhana. Dengan metode pembelajaran interaktif dan praktik langsung, peserta diajak untuk memahami setiap tahap pembuatan pakaian secara teliti. Suasana aula utama Rutan Bangil tampak hidup dan penuh semangat, mencerminkan antusiasme para peserta yang bertekad untuk mengasah kemampuan baru yang berguna bagi masa depan mereka.
Kegiatan ini turut didampingi oleh Kasubsi Pelayanan Tahanan, Robi Setiawan Tridesia, serta staf pembinaan yang memastikan seluruh proses berjalan dengan tertib dan aman. Pihak Rutan berharap, pelatihan ini dapat menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya membentuk warga binaan yang mandiri, berdaya, dan siap beradaptasi di lingkungan masyarakat setelah selesai menjalani masa pidana.
Kasubsi Pelayanan Tahanan, Robi Setiawan Tridesia, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Rutan Bangil dalam mendukung program pembinaan kemandirian. “Kami ingin memberikan keterampilan yang tidak hanya berguna saat di dalam Rutan, tetapi juga menjadi bekal berharga setelah bebas nanti. Dengan dukungan Pelindo Regional 3, kami berharap pelatihan ini bisa membuka peluang usaha baru bagi para peserta,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Rutan Bangil berupaya menghadirkan sinergi antara dunia industri dan lembaga pemasyarakatan dalam meningkatkan kualitas pembinaan warga binaan. Selain memperkuat kepercayaan diri dan kemandirian, pelatihan menjahit ini juga menjadi bukti nyata bahwa pembinaan yang diberikan di Rutan tidak berhenti pada teori, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi kehidupan para warga binaan. (Red)