METROPAGI.ID, PASURUAN- Tumbuh suburnya dugaan penyalahgunaan BBM jenis Pertalite yang terjadi SPBU di jalan Raci, Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kota Pasuruan, diduga kuat adanya backing dari oknum APH, serta adanya fee kepada oknum operator SPBU.
Setelah awak media melakukan penelusuran lebih mendalam dengan memintai keterangan ke salah satu tengkulak sebut saja Nanang (nama samaran), ia mengaku jika pembelian bolak-balik dan menggunakan Tanki besar, itu sudah ada persetujuan, untuk setiap pembelian 100.000 ribunya kita kasih lebih atau ada uang tambahan 20.00 ribu.
“Persetujuannya begitu, setiap beli 100.000 ribu ada tambahan 2000 ribu untuk operatornya,” terangnya ke tim awak media. Senin 06/05/24.
Ia menjelaskan, pembelian pertalite tersebut bukan hanya dari orang-orang daerah sini atau orang terdekat saja. Melainkan ada yang dari Kecamatan lain
“Bukan tim kita saja yang membeli pertalite di SPBU itu, melainkan ada juga dari pengusaha warung madura dari Lekok,” imbuhnya.
Dari hasil pembelian pertalite di SPBU Tambakrejo, kita jual lagi ke pengepul-pengepul yang ada di Pasuruan Kota. Bahkan ada yang sudah berlangganan dengan cara diambil di rumahnya kita masing-masing.
“Kadang ya langsung dikirim, kadang juga ada yang mengambil ke rumah kita,” ucapnya.
Ditanya soal upeti bulanan atau uang keamanan kepada oknum APH,? Ia mengaku, “Ada! ke oknum Tipidter di Polresta Pasuruan Kota,” pungkasnya.
Sementara itu, sumber yang lain menyebutkan, terkait adanya uang keamanan kepada oknum APH bukan hanya kepada oknum yang berdinas di Polresta Pasuruan Kota saja. “Ada lagi yang berdinas di Polsek setempat berinisial (AG),” terangnya. Jumat 10/05.
Terpisah, dikutib dari salah satu media online klik.news Kanit Tipidter Polresta Pasuruan saat dikonfirmasi melalui sambungan via telpon whatsapp, Beliaunya dengan tegas sudah mengecek ke anggotanya namun tidak ada.
“Saya juga masih baru mas, dan tidak ada yang sampean maksud seperti itu,” jelasnya melalui sambungan telpon. (Red)